Aku mundur jika kau cari kesempurnaan, semua orang tentunya ingin mendapat sesuatu yang bagus dan kalau bisa mendapatkan yang paling bagus, sempurna. Namun sesungguhnya kesempurnaan itu seperti apa? Apakah ada kesempurnaan mutlak didunia ini? Dan dimanakah kesempurnaan yang kita cari-cari selama ini?
Kisah Khalil Gibran dengan gurunya ini semoga menjadi renungan untuk kita dalam menyikapi hal tentang kesempurnaan.
Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya :
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna didalam hidup?"
Sang Guru :
"Berjalanlah lurus ditaman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang"
Setelah Khalil Gibran berjalan dan sampai diujung taman, Khalil Gibran kembali dengan tangan hampa tanpa Memetik satupun Bunga, lalu Sang Guru bertanya :
"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
Gibran :
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang didepan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai diujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi."
Sambil tersenyum, Sang Guru berkata :
"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan.."
• Bila tak kuasa memberi, jangan mengambil.
• Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci.
• Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih.
• Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya.
• Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat.
• Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.
"JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita"
Kesempurnaan sebenarnya hanyalah terdapat pada hati kita, tidak ada kesempurnan yang benar-benar absolute didunia ini. Terkadang yang kita anggap sempurna dan baik justru tidak sesuai dengan yang kita butuhkan. Syukuri yang ada saat ini, dan berusaha supaya Alloh senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita.
Kisah Khalil Gibran dengan gurunya ini semoga menjadi renungan untuk kita dalam menyikapi hal tentang kesempurnaan.
Suatu hari, Khalil Gibran bertanya kepada gurunya :
"Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna didalam hidup?"
Sang Guru :
"Berjalanlah lurus ditaman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali kebelakang"
Setelah Khalil Gibran berjalan dan sampai diujung taman, Khalil Gibran kembali dengan tangan hampa tanpa Memetik satupun Bunga, lalu Sang Guru bertanya :
"Mengapa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
Gibran :
"Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya, tapi aku tidak memetiknya, karena aku pikir mungkin yang didepan pasti ada yang lebih indah. Namun ketika aku sudah sampai diujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang TERINDAH, dan aku pun tak bisa kembali kebelakang lagi."
Sambil tersenyum, Sang Guru berkata :
"Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya. Karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan.."
• Bila tak kuasa memberi, jangan mengambil.
• Bila mengasihi terlalu sulit, jangan membenci.
• Bila tak mampu menghibur orang, jangan membuatnya sedih.
• Bila tak mungkin meringankan beban orang lain, jangan mempersulit/memberatkannya.
• Bila tak sanggup memuji, jangan menghujat.
• Bila tak bisa menghargai, jangan menghina.
"JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada kita"
Kesempurnaan sebenarnya hanyalah terdapat pada hati kita, tidak ada kesempurnan yang benar-benar absolute didunia ini. Terkadang yang kita anggap sempurna dan baik justru tidak sesuai dengan yang kita butuhkan. Syukuri yang ada saat ini, dan berusaha supaya Alloh senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita.
No comments:
Write komentar